TOPIK PRAKTIKUM
AKTIVITAS PROTOPLASMA
- TUJUAN
- Melihat fenomena siklosis pada protoplasma.
- Membuktikan proses difusi baik in-vitro maupun in-vivo.
- Membuktikan peristiwa osmosis baik in-vitro maupun in-vivo.
- Melihat peristiwa plasmolisis/krenasi dan hemolisis.
- KOMPETENSI
- Dapat menjelaskan manfaat siklosis dalam distribusi internal.
- Dapat menjelaskan akibat osmosis pada sel organisme dan jaringan tumbuhan.
- Dapat menjelaskan manfaat peristiwa difusi dalam proses kehidupan.
- Dapat menjelaskan akibat plasmolisis/krenasi dan hemolisis pada sel organisme dan jaringan tumbuhan.
- DASAR TEORI
Protoplasma merupakan isi sel hidup, yang dapat dibedakan atas:
- Sitoplasma, yaitu cairan yang terdapat di luar nukleus, dan
- Nukleoplasma, yaitu cairan yang terdapat di dalam nukleus.
Protoplasma dapat menunjukkan sifat kimia dan fisik. Sifat kimia protoplasma adalah menekankan pada kandungan yang tersusun atas:
- Bahan organik, seperti karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat.
- Bahan anorganik, seperti air dan mineral.
Sifat fisik protoplasma adalah menekankan pada sistem yang didasarkan pada ukuran partikel, dibedakan atas:
- Larutan, yang molekul-molekulnya berukuran < 0,001 µ,
- Koloid, yang molekul-molekulnya berukuran 0,001 - 0,1 µ dan
- Suspensi yang partikel-partikelnya berukuran > 0,1 µ.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sifat fisik protoplasma adalah suhu, gaya, tekanan air, dan muatan listrik.
Menurut Max Schultze (1825 -1874), protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan, sehingga sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup.Fenomena-fenomena fisik yang terdapat dalam protoplasma antara lain adalah:
- Siklosis, yaitu gerak melingkar sitoplasma mengelilingi vakuola sel.
- Difusi, yaitu gerak berpindah molekul-molekul solut dari larutan konsentrasi tinggi ke larutan berkonsentrasi rendah tanpa atau melalui membran permeabel.
- Osmosis, yaitu gerak berpindah molekul-molekul solven dari larutan konsentrasi rendah ke berkonsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel.
- Gerak Brown, yaitu gerak berpindah molekul-molekull atau partikel-partikel zig-zag yang disebabkan oleh energi kinetik dari molekul-molekul atau partikel-partikel tersebut.
- BAHAN
- Daun Elodea sp
- Kristal KMnO4
- Kristal garam dapur (NaCI )
- Air kran/ledeng
- Es batu
- Sirup merah
- Lembaran usus babi
- Karet gelang,
- Benang putih
- Umbi akar wortel
- Daun Rhoeo discolor
- Telur ayam
- Asam cuka
- Karet gelang,
- Daun Elodea sp
- ALAT
- Tabung reaksi
- Mikroskop binokuler
- Gelas obyek
- Gelas penutup
- Cawan petri,
- Thistle tube
- Standard
- Klem
- Pisau silet
- Pipet penetes
- Gelas piala
- Gelas Beake
- CARA KERJA
- Melihat gerak siklosis
- Ambilah daun Elodea sp. yang masih segar, letakkan pada gelas obyek dan lihatlah dengan mikroskop cahaya.
- Perhatikan arah gerak kloroplas, yang sebenarnya adalah gerak sitoplasma. Gerakan ini disebut siklosis.
- Gambarlah pola gerak yang anda lihat pada lembar HASIL KERJA
- Ambilah daun Elodea sp. yang masih segar, letakkan pada gelas obyek dan lihatlah dengan mikroskop cahaya.
- Membuktikan proses difusi secara in-vitro dan in-vivo
- Difusi in-vitro
- Ambil 3 tabung reaksi, masing-masing isilah dengan air kira-kira separuhnya, lalu tambahkan ke dalam masing-masing tabung kristal KMnO4 sedikit saja
- Tabung reaksi 1 celupkan ke dalam air mendidih, tabung reaksi 2 celupkan ke dalam air es, dan tabung reaksi 3 biarkan di rak tabung dalam suhu kamar.
- Catatlah dengan menggunakan alat pencatat waktu ( stop watch) , waktu pencatatan dimulai saat kristal KMnO4 dimasukkan ke dalam tabung reaksi sampai larutan homogen. Bandingkan lama waktu yang diperlukan untuk mencapai keadaan homogen pada ketiga tabung percobaan.
- Difusi in-vivo
- Irislah umbi akar wortel secara melintang tipis-tipis sekitar 2 mm.
- Ambilah 2 cawan petri, isilah cawan I dengan air kran dan cawan II dengan larutan garam dapur (2%).
- Masukkan 5 irisan umbi akar wortel tersebut pada masing-masing cawan petri, tunggu beberapa menit. Rasakan masing-masing irisan wortel pada kedua cawan dengan kedua tangan anda.
- Bandingkanlah apa yang anda rasakan dengan irisan umbi akar wortel pada masing-masing cawan petri.
- Catatlah dengan menggunakan alat pencatat waktu ( stop watch) , waktu mulai perendaman sampai potongan wortel menjadi lembek atau menjadi keras.
- Membuktikan peristiwa osmosis in-vitro dan in-vivo
- Buatlah osmometer dengan cara:
- Isilah thistle tube dengan sirup merah. Saat pengisian, posisi thistle tube berdiri tegak dengan ujung yang lebar berada di atas, dan tutuplah lubang bagian bawah (yang kecil) dengan ujung jari telunjuk. Usahakan ruang yang lebar terpenuhi oleh sirup hingga permukaannya cembung, usahakan tidak ada gelembung udara yang masuk. Tutupkan lembaran usus babi yang sudah dibasahi pada mulut yang lebar dari thistle tube dan ikatlah dengan karet gelang.
- Pasanglah thistle tube pada standard dengan posisi seperti pada Gambar (di lampiran bab ini), dan tandailah tinggi sirup (awal) dengan benang bol putih. Masukkan permukaan bawahnya ke permukaan air dalam gelas beaker yang sebelumnya telah dipasang di dekat standard.
- Catatlah jarak kenaikan sirup setiap waktu lima menit sampai 4x 5 menit atau sampai sirup tidak naik lagi (tercapai kesetimbangan), lalu buatlah grafik yang menggambarkan hubungan interval waktu dengan kenaikan sirup dalam satuan cm. (Sementara itu anggota kelompok lain dapat melakukan langkah-langkah di atas untuk gelas beaker yang diisi dengan air es dan air panas/mendidih).
- Pembuktian peristiwa osmosis in-vivo prosedurnya sama dengan pembuktian peristiwa difusi in-vivo.
- Melihat peristiwa plasmolisis/krenasi dan hemolisis
- Sayatlah sel epidermis daun Rhoeo discolor yang berwarna ungu (2 sayatan tipis), lalu masingmasing sayatan letakkan pada gelas obyek yang berbeda.
- Setelah itu gelas obyek I ditetesi dengan air kran dan gelas obyek II ditetesi dengan larutan NaCI, lalu masing-masing ditutup dengan gelas penutup. Catatlah dengan menggunakan alat pencatat waktu (stop watch) berapa lama terjadi perubahan pada struktur selnya.
- Lihatlah spesimen pada kedua gelas obyek dengan mikroskop cahaya, selanjutnya gambarlah strukturnya pada Lembar HASIL KERJA.
- Lakukan langkah-langkah seperti di atas dengan mengganti daun Rhoeo discolor dengan darah katak atau darah manusia. Bandingkan hasilnya dengan darah katak atau darah manusia yang bermedium larutan Ringer (garam fisiologis).
- HASIL KERJA
- Gambar 1. Gerak siklosis protoplasma
- Gambar 1. Gerak siklosis protoplasma
Keterangan:
- Waktu yang diperlukan untuk mencapai larutan KMNO4 homogen
1). Pada medium air mendidih : ……………… menit
2). Pada medium air es : ……………… menit
3). Pada medium suhu kamar : ……………… menit
- Keadaan irisan umbi akar wortel
1). Dalam medium air : ………………………………
2). Dalam laritan NaCl : ………………………………
3). Waktu perubahan yang diperlukan dalam medium air : ………
4) Waktu perubahan yang diperlukan dalam medium NaCl:……….
- Kenaikan sirup (cm) per interval waktu 5 menit pada tiga medium berbeda.
Interval waktu lima menit ke- | Kenaikan sirup (cm) pada medium berbeda | ||
Air es | Air mendidih | Air biasa | |
1 | |||
2 | |||
3 | |||
4 |
- Grafik hubungan antara kenaikan sirup dengan interval waktu pada medium air es, air suhu normal dan air mendidih.
- Gambar sel-sel representative daun Rhoeo discolor
pada medium air dan larutan NaCI:
1). Medium air:
2). Medium NaCl:
- DISKUSI
- Sebutkan ciri-ciri khas sistem koloid ?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
- Apa pengaruh suhu terhadap proses difusi? Mengapa demikian?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
- Bagaimana turgor pada irisan umbi akar wortel yang direndam dalam air dan larutan NaCI ?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
- Ke mana osmosis berlangsung pada irisan umbi akar wortel dalam medium air biasa dan larutan NaCI?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
- Pada percobaan dengan osmometer, mengapa suatu saat sirup dalam thistle tube tidak naik lagi?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
- Terangkan bagaimana terjadinya:
(a). Plasmolisis dan plasmoptisis
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
(b). Krenasi dan haemolisis
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
- KESIMPULAN
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Lampiran : Gambar susunan Osmometer
Keterangan:
1. Statif
2. Thistle tube
3. Air sirup
4. Usus babi
5. Gelas beaker + air
6. Benang, tanda tinggi awal sirup
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !