PERBANDINGAN EMBRIOLOGI

Monday, 29 April 2013

BAB I
A.      Pendahuluan
Embriologi merupakan ilmu yang mempelajari proses terjadinya, tumbuh dan kembangya bayi sejak terjadinya pembuahan sampai kelahiran.
Pada Zaman Islam ini ilmu Embriologi mengalami kebangkitan kembali. Ahli-ahli kedokteran dan physiologi Islam seperti Ibnu Sina, Ar-Razzi, dll mengembangkan konsep-konsep yang berkembang berasal dari Al-Qur'an.
Menurut Islam embrio berasal dari penyatuan antara sel kelamin laki-laki yang terdapat dalam cairan yang dikeluarkan dari alat kelamin laki-laki (semen/mani) dengan sel kelamin wanita (telur/ovum/ Nutfah/Sulalah min ma'a) yang terdapat cairan wanita (folikel /mani) yang dikeluarkan oleh alat kelamin wanita dan bukan dari darah menstruasi. Lalu embrio ini disimpan di dalam suatu tempat yang kokoh yaitu rahim. Embrio lalu mengalami proses perkembangan menjadi segumpal darah lalu segumpal daging dan kemudian mendapat tambahan tulang belulang yang disertai dengan perkembangan organ-organ tubuh lainnya dan kemudian menjadi bentuk manusia yang sempurna.
Ilmu pertumbuhan embrio sejak pembuhan sampai kelahiran disebut juga ilmu mudigah. Cakupan ilmu ini meluas kepada masalah persiapan untuk terjadinya pembuahan serta masalah pembiakan pada umumnya. Bagi hewan yang memiliki tingkat berudu ilmu ini juga mencakup sampai saat berudu itu bermetamorphosis.
Sesungguhnya embriologi berlaku bagi segenap makhluk. Pada botani dikenal juga ilmu ini. Namun dalam bab besar kita ini hanya dipelajari embriologi hewan, dan ditekankan pada vertebrata.
B.       Rumusan masalah
  1. Pengertian morula, blastula,gastrula.
  2. Table perbandingan morula, blastula,gastrula dan neurolasi
Silahkan Download Filenya dengan KLIK DISINI

TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK

BAB I
PENDAHULUAN

Silahkan DOWNLOAD Filenya DISINI

MAKALAH TEORI PEMBELAJARAN BEHAVIORISTIK

BAB I
PENDAHULUAN
SILAHKAN DOWNLOAD FILE INI DISINI 

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang paling penting dalam upaya mempertahankan hidup dan mengembangkan diri. Dalam dunia pendidikan belajar merupakan aktivitas pokok dalam penyelenggaraan proses belajar-mengajar. Melalui belajar seseorang dapat memahami sesuatu konsep yang baru, dan atau mengalami perubahan tingkah laku, sikap,dan ketrampilan.
Banyak teori belajar yang menginspirasi dan mendasari lahirnya macam-macam strategi pembelajaran yang memuat classical interactionseperti teori behaviorisme, teori kognitivisme, dan teori konstruktivisme. Dilihat dari diterapkannya strategi dan metode pengajaran yang ilmiah, yang mendasarkan pada pemahaman tentang teori-teori pembelajaran dan pertimbangan pendekatan belajar siswa (student learning approach). Pemahaman tentang pengajaran (teaching) juga berkembang, dari teacher centered, yang lebih menekankan pada content oriented, menjadi student centered yang lebih berorientasi pada memfasilitasi terjadinya kegiatan belajar (learning oriented).
Pada makalah ini penulis lebih dalam menjelaskna masalah teori behavioristik, teori belajar behavioristik lebih menekankan pada proses pemberian stimulus (rangsangan) dan rutinitas respon yang dilakukan oleh siswa. Inti pembelajaran dalam pandangan behaviorisme terletak pada stimulus respon (S-R).

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana pengertian dan karakteristik teori behavioristik ?
2. Siapa saja tokoh-tokoh teori behavioristik ?
3. Bagaimana pandangan teori pembelajaran behavioristik terhadap belajar mengajar dan pembelajaran?
4. Bagimana implikasi teori pembelajaran behavioristik dalam pembelajaran ?

C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah untukmengetahui :

SILAHKAN DOWNLOAD FILE INI DISINI

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah                                   : SMP
Mata Pelajaran                      : IPA
Kelas/Semester                      :VII/I
Alokasi Waktu                       : 4 jam pelajaran (2x pertemuan)
A.  Standar Kompetensi       : Memahami Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan
B.  Kompetensi Dasar           : Mendeskripsikan Proses Perolehan Nutrisi dan Transfortasi Energi Pada      
                                                  Tumbuhan Hijau
C. Tujuan Pembelajaran      :
 Setelah Pembelajaran , Siswa Diharapkan Mampu:
1.      Menunjukkan bagian daun yang berperan dalam fotosintesis
2.      Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis  
D. Materi Pembelajaran       : Fotosintesis
E. Metode Pembelajaran      Tanya Jawab, Ceramah, Diskusi, Eksperimen.
F. Skenario/Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
    Pertemuan Pertama:
a.       Kegiatan Awal
·      Guru mengadakan Tanya jawab dengan peserta didik tentang fotosintesis
b.      Kegiatan Inti :
·      Guru memberi penjelasan tentang fotosintesis.
·      Peserta didik mendiskusikan proses fotosintesis.
·      Peserta didik secara kelompok mengamati struktur jaringan pada tumbuhan dengan menggunakan mikroskop.
·      Mmengidentifikasi letak epidermis, kortek dan stele dengan menggunakan carta struktur tubuh tumbuhan.
·      Mempersentasikan hasil kegiatan.
c.       Kegiatan Penutup :
·      Peserta didik melakukan rangkuman dengan bimbingan guru.
·      Guru memberi penguatan terhadap materi yang telah diterima.
·      Uji kompetensi


G. Sumber Belajar                 : Buku IPA, Lingkungan sekitar
H. Penilaian                            :

Indikator  
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen
Instrumen

·        Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan di akar, batang dan daun

·        Menunjukkan letak epidermis, korteks, dan stele pada tumbuhan

·        Menjelaskan fungsi jaringan tertentu yang dijumpai pada tubuh tumbuhan

Tes tulis



Tes Unjuk kerja


Tes tulis
Tes PG



Tes identifikasi


Tes uraian

Yang berfungsi mengangkut hasil fotositesis adalah ....
a. Xilem       
c. Stomata
b. Floem         
d.Lenti sel

Berdasarkan carta struktur akar berikut ini, tunjukkanlah letak kortek dan letak epidermis

Deskripsikan fungsi jaringan meristem pada bagian ujung akar


WebRep

Overall rating


PEMBELAJARAN KONSTRUKTIFISTIK

Konstruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks Filsafat Pendidikan, konstruktifisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Dalam proses pembelajaran konsep ini menghendaki agar anak didik dapat dibandingkan kemampuannya untuk secara konstruktif menyesuaikan diri dengan tuntutan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Si belajar harus aktif mengembangkan pengetahuan, bukan hanya menunggu arahan dan petunjuk dari guru atau sesama siswa.
Kreatifitas dan keaktifan si belajar membantu untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitifnya, mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif, dalam pengajaran lebih menekankan pengajaran Top down dari pada Bottom Up.
Kata kunci : Pembelajaran – Konstruktifis – Si belajar – Kreatifitas.
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi pendidik (guru) dengan peserta didik (siswa), untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam ungkapan tertentu. Interaksi ini disebut interaksi pendidikan, yaitu saling pengaruh antara pendidik dengan peserta didik.
Pendidikan berfungsi membantu siswa dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya kearah yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan atau nilai atau pelatihan ketrampilan. Pendidikan berfungsi mengembangkan apa yang secara potensi dan aktual telah dimiliki siswa, sebab siswa bukanlah gelas kosong yang harus diisi dari luar. Mereka telah memiliki sesuatu, sedikit atau banyak, telah berkembang (teraktualisasi) atau sama sekali masih kuncup (potensial). Peran guru adalah mengaktualkan yang masih kuncup dan mengembangkan lebih lanjut apa yang sedikit atau baru sebagian teraktualisasi, semaksimal mungkin sesuai dengan kondisi yang ada.
Dengan demikian siswa mampu mempertautkan dan memanfaatkan pengetahuan maupun ketrampilan yang mereka peroleh di sekolah dalam proses belajar di kehidupan mereka sehari-hari. Hasil akhirnya diharapkan kedalaman dan keluasan pemahaman siswa atas pengetahuan dan ketrampilan yang mereka tekuni lebih meningkat.
Penerapan proses pembelajaran yang memberikan keluasan kepada siswa untuk aktif membangun kebermaknaan sesuai dengan pemahaman yang telah mereka miliki, memerlukan serangkaian kesadaran akan makna bahwa pengetahuan tidak bersifat obyektif dan stabil, tetapi bersifat temporer dan tidak menentu, tergantung dari persepsi subyektif individu dan individu yang berpengetahuan menginterprestasikan serta mengkonstruksi suatu realisasi berdasarkan pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan. Penulisan ini bertujuan mengetahui dan memahami tentang pembelajaran konstruktifis sebagai salah satu pendekatan dalam menciptakan proses pembelajaran yang memberikan keleluasaan kepada siswa untuk aktif membangun kebermaknaan sesuai dengan pemahaman yang mereka miliki.Selain itu juga untuk mengembangkan wawasan tentang ragam sistem pembelajaran beserta subtansi pola yang ditawarkan. Sehingga akan menghasilkan hasil belajar yang efektif dan memberikan manfaat bagi peserta didik (si belajar).
Makna dan Lingkungan Kontruktifis.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal di dalam kehidupan manusia. Dimanapun dan kapanpun di dunia ini terdapat pendidikan. Pendidikan dipandang merupakan kegiatan manusia untuk memanusiakan sendiri, yaitu manusia berbudaya. Konstruktifis sebagai suatu konsep yang banyak membicarakan masalah pembelajaran, diharapkan menjadi landasan intelektual untuk menyusun dan menganalisa problem pembelajaran dalam pergulatan dunia pendidikan. Konstruktifis berarti bersifat membangun. Dalam konteks filsafat pendidikan, konstruktifisme merupakan suatu aliran yang berupaya membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Konstruktifis berupaya membina suatu konsensus yang paling luas dan mengenai tujuan pokok dan tertinggi dalam kehidupan manusia. Menurut R. Wilis Dahar dalam bunga rampai "Membuka Masa depan Anak-Anak Kita", dinyatakan bahwa sebagai filsafat belajar, konstruktifisme sudah terungkap dalam tulisan ahli Filsafat Giambattista Vico 1710, yang mengemukakan bahwa orang hanya dapat benar-benar memahami apa yang dikonstruksinya sendiri. Banyak orang sepaham dengan gagasan ini tetapi yang pertama mengembangkan gagasan konstruktifisme yang ditetapkan dalam kelas dan perkembangan anak adalah Piaget.
Pandangan klasik yang selama ini berkembang adalah bahwa pengetahuan ini secara utuh dipindahkan dari fikiran guru kefikiran anak. Penelitian pendidikan sains pada tahun-tahun terakhir telah mengungkapkan bahwa pengetahuan itu dibangun dalam pikiran seseorang. Pandangan terakhir inilah yang dianut oleh konstruktifisme.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, konstruktifisme berupaya mencari kesepakatan antar sesama manusia atau orang, yakni agar dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu tatanan dan seluruh lingkungannya. Maka proses dan lembaga pendidikan dalam pandangan ini perlu membangun kemandirian anak untuk mengelola pola pikir secara terarah. Dalam proses pembelajaran, konsep ini menghendaki agar anak didik dapat dibandingkan kemampuannya untuk secara konstruktif menyesuaikan diri dengan tuntunan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan penyesuaian seperti ini, anak didik berada dalam suasana aman dan bebas (Imam Barnadib, 1997).
Tujuan pembelajaran konstruktifistik ini ditentukan pada bagaimana belajar, yaitu menciptakan pemahaman baru yang menuntut aktifitas kreatif produktif dalam konsteks nyata yang mendorong si belajar untuk berfikir dan berfikir ulang lalu mendemonstrasikan.
Dalam teori, peran guru adalah menyediakan suasana dimana para siswa mendesain dan mengarahkan kegiatan belajar itu lebih banyak dari pada menginginkan bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, maka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan ide-ide.
Menurut teori ini, satu prinsip penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi siswa harus membangun sendiri pengetahuan dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan dalam proses ini dengan memberikan kesempatan siswa untuk menentukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri dan mengajar siswa menjadi sadar menggunakan stratigi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa, anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi dengan catatan siswa sendiri harus memanjat anak tangga tersebut.
Sistem pendekatan konstruktifis dalam pengajaran lebih menekankan pengajaran top down daripada bottom up berarti siswa memulai dengan masalah komplek untuk dipecahkan, kemudian menemukan (dengan bimbingan guru) ketrampilan dasar yang diperlukan.
Bangunan pemahaman sekaligus penataan perilaku anak didik menjadi titik perhatian dalam pembelajaran konstruktifis. Menurut Yatim Riyanto, konstruktifistik berada dalam situasi kontras, berakar pada pengajaran cara lama yang dilaksanakan di sekolah Amerika. Secara tradisional, pembelajaran telah dipersiapkan menjadi "mimetic" (kegiatan meniru). Suatu proses yang melibatkan siswa untuk mengulangi atau meniru. Sementara di lain pihak, praktek pembelajaran konstruktif dilakukan untuk membantu siswa membentuk, mengubah diri atau mentransformasikan informasi baru.
Dengan pandangan Paulo Freire, untuk melakukan transformasi yang paling awal harus mengetahui konteks sosial pengajaran dan kemudian membedakan antara pendidikan yang membebaskan dengan pendidikan tradisional. Pada dasarnya pendidikan yang membebaskan adalah situasi dimana guru dan siswa sama-sama memiliki perbedaan. Hal demikian merupakan ujian perbedaan yang pertama pendidikan yang membebaskan dari sistem pendidikan konvensional. Di sini guru dan siswa sama-sama menjadi subyek kognitif dari upaya menjadi tabu. (Ira Shor dan Paulo Freire, 2001).
Dari tujuan tentang lingkup konstruktifisme dalam pembelajaran ini, pada dasarnya ada beberapa tujuan yang ingin diwujudkan antara lain:
1. Memotivasi siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri.
2. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri jawabannya.
3. Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian atau pemahaman konsep secara lengkap.
4. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri (Yatim Riyanto).
Beberapa Prinsip tentang Konstruktifis Ada lima prinsip dasar tentang konstruktifis meliputi :
1. Prinsip l : Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa.
2. Prinsip 2 : Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan.
3. Prinsip 3 : Mencari dan menilai pendapat siswa
4. Prinsip 4 : Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.
5. Prinsip 5 : Menilai belajar siswa dalam konteks pengajaran.
Penciptaan Seting Konstruktifis
Teori konstruktifis selain sebagai kajian filosofis, dalam praktisnya juga mengupas persoalan pembelajaran. Ada beberapa implikasi teori konstruktifis dalam pembelajaran antara lain :
  • Memusatkan perhatian kepada berfikir atau proses mental anak tidak sekedar pada hasilnya. Disamping kebenaran jawaban siswa, guru juga harus memahami proses yang digunakan siswa sehingga sampai pada jawaban tersebut.
  • Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri, keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas konstruktifis, penyajian pengetahuan jadi (ready made) tidak mendapat penekanan.
  • Pendekatan konstruktifis dalam pengajaran lebih menekankan pengajaran TOP DOWN dari pada BOTTOM UP.
  • DISCOVERY LEARNING (Bruner) . Dalam discovery learning siswa didorong untuk belajar sendiri secara mandiri.
  • Pendekatan konstruktifis dalam pengajaran khas menerapkan SCAF FOLDING, dengan siswa semakin lama semakin bertanggung jawab terhadap pembelajaran sendiri.
Karena itu, pembelajaran konstruktif juga melibatkan guru-guru yang konstruktif dan memiliki daya kreatif tinggi. Sebagai guru yang konstruktif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
  1. Mendukung dan menerima otonomi dan inisiatif siswa.
  2. Menggunakan data mentah dan nara sumber asli, bersama bahan yang manipulatif, interaktif dan nyata.
  3. Ketika memberi tugas, menggunakan istilah kognitif, seperti klasifikasikan, analisa, meramalkan, ciptakan atau bentuk.
  4. Memperbolehkan jawaban siswa menuntun pelajaran, mengubah strategi pembelajaran dan mengubah isi.
  5. Mencari tahu tentang pengertian siswa akan konsep yang diberikan sebelum membagi pengertian-pengertian mereka tentang konsep tersebut.
  6. Mendukung siswa untuk terlibat dalam dialog, baik dengan guru atau sesama siswa.
  7. Mendorong siswa untuk bertanya dengan memberikan pertanyaan terbuka yang mendalam dan juga mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan satu dengan yang lain.
  8. Mencari perluasan dari tanggapan awal siswa.
  9. Mengajak siswa terlibat dalam pengalaman yang mungkin bertentangan dengan hipotesa awal mereka dan kemudian mendorong adanya diskusi.
  10. Memberikan waktu bagi siswa untuk membentuk hubungan dan menciptakan metafor (perumpamaan).
  11. Mengembangkan keinginan dan siswa dengan sering menggunakan model lingkaran belajar (learning cycle model).
Karena itulah diperlukan keahlian seorang pendidik yang mampu menyelam kehidupan dan dunia peserta didik. Dalam Quantum Teaching dinyatakan bahwa setiap interaksi dengan siswa setiap rancangan kurikulum, dan setiap metode instruksional dibangun di atas prinsip "Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita", dan "Antarkan Dunia kita ke Dunia Mereka", (Bobbi de Porter, 2000). Melalui kedekatan antara guru dan siswa, maka pesan pembelajaran akan dengan mudah ditransformasikan ke benak siswa. Konstruktifistik bukan suatu teori yang bersih dan kekurangan. Teori ini juga terbatas pada ruang dan waktu dalam pengaplikasiannya. Ada beberapa kendala yang mungkin timbul dalam penerapan teori belajar dengan pendekatan konstruktifis:
  1. Sulit mengubah keyakinan guru yang sudah terstruktur bertahun-tahun menggunakan pendekatan tradisional.
  2. Guru konstruktifis dituntut lebih kreatif dalam merencanakan pelajaran dan memilih atau menggunakan media.
  3. Pendekatan konstruktifis menuntut perubahan siswa evaluasi, yang mungkin belum bisa diterima oleh otoritas pendidik dalam waktu dekat.
  4. Fleksibilitas kurikulum mungkin masih sulit diterima oleh guru yang terbiasa dengan kurikulum yang terkontrol.
  5. Siswa dan orang tua mungkin memerlukan waktu beradab tadi dengan proses belajar dan mengajar yang baru.
Melihat beberapa kendala yang mungkin saja muncul, maka perlu dikembangkan kondisi obyektif di lapangan. Hal-hal yang perlu dikembangkan tersebut antara lain :
  1. Kurikulum disajikan dan kesatuan kebagian dengan penekanan konsep utama.
  2. Sangat menghargai pertanyaan dari siswa.
  3. Kegiatan kurikulum bertumpu pada sumber data primer dan materi yang digunakan single text book.
  4. Siswa dianggap sebagai pemikiran.
  5. Pada umumnya guru berperilaku secara interaktif menggunakan lingkungan sebagai media belajar.
  6. Guru mencari sudut pandang siswa untuk memahamkan konsep yang disajikan pada siswa untuk keperluan pembelajaran lebih lanjut.
  7. Penelitian terjalin menjadi satu dengan pembelajaran dan dilaksanakan dalam bentuk observasi terhadap kerja siswa/tampilan/tugas.
  8. Siswa bekerja dalam kelompok.
Dalam teori konstruktifisme yang sangat penting adalah bahwa dalam proses belajar siswalah yang harus mendapatkan tekanan. Mereka yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka, bukannya guru atau orang lain. Siswa yang harus bertanggungjawab terhadap hasil belajarannya. Penekanan belajar siswa aktif ini dalam dunia pendidikan terlebih di Indonesia kiranya sangat penting dan perlu dikembangkan.
Kreatifitas dan keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitif mereka. Mereka akan terbantu menjadi orang yang kritis menganalisis suatu hal, sebab mereka selalu berfikir, bukan menerima saja. Proses mandiri dalam berfikir perlu dibantu oleh pendidik. Anggapan lama yang menyatakan bahwa anak itu tidak tahu apa-apa, sehingga pendidik harus mencekoki mereka dengan bermacam hal, kiranya tidak cocok lagi dengan prinsip konstruktifis.
Meski demikian, tidak secara mutlak sebuah teori atau pendekatan cocok diterapkan dalam semua kondisi. Termasuk juga teori konstruktifis. Dalam hal ini tentunya ada beberapa kendala aplikatif. Sehingga perlu penelaahan lebih lanjut terhadap teori ini, untuk kemudian diupayakan penyesuaian dengan kondisi di lapangan.

WebRep

Overall rating


PAN PRINSIP-PRINSIP DESAIN PESANDALAM PEMBELAJARAN PAKEM

Latar Belakang
Manusia memperoleh sebagaian besar dari kemampuannya melalui belajar. Belajar adalah suatu peristiwa yang terjadi didalam kondisi-kondisi tertentu yang dapatdiamati, diubah dan dikontrol (Robert M. Gagne, 1977). Kemampuan manusia yang dikembangkan melalui belajar yaitu: pertama; ketrampilan intelektual, informasi verbal,strategi kognitif, ketrampilan motorik, dan sikap.Pendidik dituntut untuk menyediakan kondisi belajar untuk peserta didik untuk mencapai kemampuan-kemampuan tertentu yang harus dipelajari oleh subyek didik.Dalam hal ini peranan desain pesan dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting, karena desain pesan pembelajaran menunjuk pada proses memanipulasi, atau


 
merencanakan suatu pola atau signal dan lambang yang dapat digunakan untuk menyediakan kondisi untuk belajar.Makalah ini akan diuraikan tentang aplikasi desain pesan dalam pembelajaran PAKEM yang menekankan pada aspek pemerolehan kemampuan berdasarkan teori Gagneyaitu ketrampilan intelektual, informasi verbal, strategi kognitif, ketrampilan motorik, dan sikap.
Konsep dan Prinsip Pembelajaran PAKEM dan Desain Pembelajarana. Konsep Pembelajaran PAKEM
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
 Aktif 
dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakansuasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalammembangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepadasiswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yangkreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.
 Kreatif 
juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
Menyenangkan
adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya ("
time on task 
") tinggi. Menuruthasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak 
efektif 
,yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harusdicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.Secara garis besar, PAKEM dapat dideskripsikan sebagai berikut:
 

Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada
belajar melalui berbuat 
.

Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.

Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan 'pojok baca'

Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok 

Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalammenciptakan lingkungan sekolahnya.
b. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM 
1.

Memahami sifat yang dimiliki anak 
Pada dasarnya anak memiliki sifat:
rasa ingin tahu
dan
berimajinasi
. Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia, atau anak bukanIndonesia – selama mereka normal – terlahir memiliki kedua sifat itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap/berpikir kritis dan kreatif.Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus kita olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat anugerah Tuhan tersebut. Suasana pembelajaranyang ditunjukkan dengan guru memuji anak karena hasil karyanya, guru mengajukan pertanyaan yang menantang, dan guru yang mendorong anak untuk melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran yang subur seperti yang dimaksud.
2.

Mengenal anak secara perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan

 perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut. Berikut tabel beberapa contoh kegiatan pembelajaran dan kemampuan guru.Kemampuan Guru PembelajaranGuru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam. Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan, misal:Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiriGambar Studi kasus Nara sumber LingkunganGuru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan. Siswa:Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancaraMengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiriMenarik kesimpulanMemecahkan masalah, mencari rumus sendiriMenulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiriGuru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan. Melalui:DiskusiLebih banyak pertanyaan terbukaHasil karya yang merupakan pemikiran anak sendiriGuru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa. Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu)Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut.Tugas perbaikan atau pengayaan diberikanGuru mengaitkan PEMBELAJARAN dengan pengalaman siswa sehari-hari. Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri.Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hariMenilai PEMBELAJARAN dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus. Guru memantau kerja siswaGuru memberikan umpan balik 2.4 Kelebihan dan kekurangan PAKEM2.4.1 Kelebihana) Peserta didk akan lebih termotovasi untuk belajar karena adanya variasi dalam proses pembelajaran b) Peserta didik dapat lebih mengembangkan dirinyac) Peserta didik tidakjenuh dengan pembelajarn di kelasd) Peserta didik dapat memecahkan permasalahan dengan memanfaatkan lingkungan sekitarnyae) Mental dan fisik peserta didik akan terasah secara optimal2.4.2 Kekurangana) Guru harus meyiapkan pembelajaran yang lebih dari sekedar ceramah, maka dibutuhkan alat dan bahan yang lebih pula untuk melaksanakan pembelajaran tersebut b) Guru harus bisa mengcover semua kebutuhan siswa baik dari segi mental maupun fisik c) Sarana dan prasarana harus memadai, sehingga sekolah-sekolah yang berada di daerah sulit untuk mengembangkan PAKEM
 
BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanPAKEM merupakan sebuah metode baru dalam melaksanakan pembelajaran khususnya di kelas yang dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan kreatif. Konsep inidikembangkan atas prinsip student centered in instruction. Jadi, peserta didik diharapkan mampu aktif, kreatif, dan mampu menyerap materi pelajaran dengan baik dengankondisi pembelajaran yang menyenangkan.3.2 Saran3.2.1 Bagi guruPada dasarnya guru sudah banayak yang mengetahui tentang konsep PAKEM, tetapi dalam penerapannya masih banyak kendala. Disinilah dibutuhkan kemauan dan motivasiyang kuat dari guru untuk menerapkan PAKEM didalam proses pembelajaran. Karena metode pembelajaran PAKEM ini akan menyelamatkan peserta didik dari pembelajaranyang membosankan.3.2.2 Bagi pemerintahSebaiknya pemerintah banyak melakukan pelatihan dan seminar tentang metode pakem ini kepada guru-guru di eluruh Indonesia. Serta memenuhi sarana dan pasarana sekolah-sekolah yang ada di daerah.
Lembar MateriA. Pengertian Bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (berseltunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana- mana mulai dari di tanah, di air, diorganisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.Kebanyakan bakteri mempunyai warna yang keputih-putihan, kelabu, kekuning-kuningan atau hampir bening, akan tetapi ada juga beberapa species yang mempunyai pigmen menampilkanwarna yang lebih tegas. Adanya warna itu dipengaruhi juga olerh faktor-faktor luar seperti temperatur, pH, dan oksigen bebas. Koloni mempunyai sifat-sifat spesifik dalam hal: bentuk, tepian, elevasi,ukuran, warna, tekstur, serta baunya dan kebeningannya.Ciri-Ciri Bakteri :a. Umumnya tidak berklorofil b. Hidupnya bebas atau sebagai parasit / patogen
 
c. Bentuknya beraneka ragamd. Memiliki ukuran yang kecil rata-rata 1 s/d 5 mikrone. Tidak mempunyai membran inti sel / prokariotf. Kebanyakan Uniseluler (memiliki satu sel)g. Bakteri di lingkungan ekstrim dinding sel tidak mengandung peptidoglikan,sedangkan yang kosmopolit mengandung peptidoglikan
B. Struktur Tubuh Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:a. Struktur dasar (dimilikiolehhampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan b. Struktur tambahan(dimilikioleh jenis bakteritertentu) Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur dasar bakteri :
a. Dinding sel tersusun daripeptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakterigram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakterigram negatif bila
 
 peptidoglikannya tipis). b. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusunatas lapisan fosfolipid dan protein.c. Sitoplasma adalah cairan sel.d. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas proteindan RNA.e. Granula penyimpanan, menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.f. Mesosom berfungsi sebagai tempat pemisahan dua molekul DNA dan berperan dalam pembentukan dinding sel baru antara kedua sel anak tersebut.
Struktur tambahan bakteri:
a. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air. b. Flagel(cambukgetar)Berfungsi untuk bergerak, flagel melekat pada membran luar di dinding sel. Berdasarkan letak dan jumlah flagel yang dimiliki maka bakteri dibedakan menjadi:
Monotrik yaitu bakteri yang memiliki sebuah flagel pada satu ujungnya.
Lopotrik : bakteri yang pada satu ujungnya memiliki lebih dari satu flagel
Amfitrik : bakteri yang pada kedua ujungnya hanya terdapat satu flagel.
Peritrik yaitu bakteri yang memiliki flagel pada seluruh permukaan
tubuhnya.c. Pilusdan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusundari protein dan hanyaterdapat pada bakteri gram negatif.d. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Dinding endospora yang tebaltersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
C. Reproduksi Bakteri
 
Bakteri berkembang biak dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri. Rekombinasi genetik adalah pemindahan secara langsung bahan genetik (DNA) di antara dua sel bakteri melalui proses berikut:

METODOLOGI PENELITIAN

Saturday, 27 April 2013

Tujuan:
Agar mahasiswa dapat memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar metode penelitian, dapat menyusun proposal dan melaksanakan penelitian untuk tugas akhir
Bentuk Kuliah
* Tatap muka
* Penyusunan Proposal
* Seminar Proposal
* Tugas
Deskripsi Mata Kuliah (1)

    Dalam usaha meningkatkan suasana akademik dikampus serta dalam upaya memadai penyajian pengalaman belajar yang menumbuhkan sikap, kemampuan & keterampilan meneliti mahasiswa, maka mata kuliah Metodologi Penelitian merupakan hal yang esensial.    
    Dalam usaha meningkatkan suasana akademik dikampus serta dalam upaya memadai penyajian pengalaman belajar yang menumbuhkan sikap, kemampuan & keterampilan meneliti mahasiswa, maka mata kuliah Metodologi Penelitian merupakan hal yang esensial.
Deskripsi Mata Kuliah (2)
    Disamping mengembangkan penguasaan materi, mata kuliah Metodologi Penelitian juga diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang menunbuhkan sikap, kemampuan& keterampilan meneliti pada mahasiswa
Materi Kuliah (1)
1.Pengertian metodologi penelitian
2.Penelitian ilmiah
3.Metode ilmiah
4.Langkah-langkah mengadakan penelitian
5.Masalah penelitian
Materi Kuliah (2)
6.Variabel
7.Macam-macam data
8.Macam-macam penelitian
9.Kerangka penelitian kuantitatif
Materi KUliah 3
10.Kerangka penelitian kualitatif
11.Masalah & hipotesis
12.Analisis data deskriptif
13.Analisis data inferensial
REFERENSI
Depdagri, Metode penelitian sosial, Jakarta:Badan litbang Depdagri, 2000.
Fred Kerlinger, Asas-asas penelitian behavioral, Yogyakarta:UGM press, 2002.
Kartini Kartono, Pengantar metode riset sosial, Bandung:Mandar maju, 1996.
LJ.Moleong, Metodologi penelitian kualitatif, Bandung:Remaja rosda karya, 2000.
Moh.Nazir, Metode penelitian, Jakarta:Gramedia, 1983.
Masri Singarimbun,Metode penelitian survey, Jakarta:LP3ES,1999.
Santosa Murwani, Metodologi penelitian ilmiah, Jakarta:Pps UHAMKA, 2005.
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian, Jakarta:Rineka cipta, 1998.
Sumadi Suryabrata, Metodologi penelitian, Jakarta:Raja grafindo, 1997.


Pengertian metodologi penelitian
* Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang cara atau metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian.
* Penelitian adalah upaya mencari kebenaran akan sesuatu. Upaya dalam penelitian berupa kegiatan meneliti.
* Pengertian mencari tidak lain adalah mencari jawaban, yang dapat berarti menemukan atau menguji.
Penelitian Ilmiah
* Penelitian ilmiah adalah penelitian yang menggunakan metode ilmiah.
* Kebenaran dalam penelitian ilmiah adalah kebenaran ilmiah;
   - kebenaran koherensi yang menganut logika deduktif, sifatnya rasional
   - kebenaran korespondensi yang menganut logika induktif, sifatnya faktual (empirik).
Metode Ilmiah
* Metode ilmiah adalah metode yang menggunakan kebenaran ilmiah
* Disebut ilmiah jika;
   - bersistem
   - bermetode
   - berobyektifitas
   - berlaku umum (universal).
Langkah-langkah mengadakan penelitian (1)
1.Memilih masalah
2.Studi pendahuluan
3.Merumuskan masalah
4.Merumuskan kerangka dasar
5.Merumuskan hipotesis
Langkah-langkah mengadakan penelitian (2)
6.Memilih pendekatan
7.Menentukan variabel
8.Menentukan sumber data
9.Menyusun instrumen
Langkah-langkah mengadakan penelitian (3)
10.Pengumpulan data
11.Analisis data
12.Menarik kesimpulan
13.Menulis laporan.
Masalah penelitian
* Sesuatu yang menjadi sasaran penelitian biasanya disebut masalah penelitian, yang akan selanjutnya diangkat menjadi judul penelitian, dan menggambarkan kaitan antar dua variabel atau lebih.
* Tidak semua masalah layak diangkat menjadi masalah penelitian.
Variabel (1)
* Besaran (quantity) adalah sesuatu yang mempunyai besar (magnitude) atau ukuran.
* Ada dua jenis besaran;
    1. tetapan atau konstanta yaitu besaran yang besarnya tetap, tertentu
    2. perubah atau variabel yaitu besaran yang besarnya berubah-ubah, bervariasi, membentuk  sekumpulan data atau informasi.
Variabel (2)
* Dua variabel atau lebih hanya dapat;
      - dibandingkan atau dibedakan, apabila teoritik memang layak dibandingkan
      - dihubungkan, apabila teoritik memang layak dihubungkan.
Macam-macam variabel (1)
* Dilihat dari konsepnya ada 2;
    1. variabel fakta yaitu variabel yang dalam menjaring  datanya (instrumennya) tidak memerlukan teori
    2. variabel konstruk (konsep) yaitu variabel yang dalam menjaring datanya (instrumennya)  memerlukan    teori dan konsep yang dijabarkan kedalam indikator-indikator untuk menyusun butir-butir pertanyaan.
Macam-macam variabel (2)
* Dilihat dari hubungan fungsionalnya ada 2;
    1. variabel bebas yaitu variabel yang  mempengaruhi variabel lain
    2. variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Macam-macam data
Data (informasi) yang merupakan variasi dari variabel dibedakan atas;
1.  Data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dengan atribut
2.  Data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dengan bilangan.
Data kuantitatif
Data kuantitatif dibedakan lagi menjadi;
  a. data kontinum/interval/rasio yaitu data yang disajikan dengan bilangan rasional (bulat dan pecah)    
  b. data deskrit yaitu data yang dapat dinyatakan dengan bilangan bulat. Dibagi lagi menjadi;
       1) data nominal/datafrekuensi, terdiri dari
            - data dikotomi; murni dan buatan
            - data multikotomi
       2) data ordinal/peringkat/ranking.
Macam-macam Penelitian (1)
Ada 2 macam penelitian :
   1. Penelitian kuantitatif; yang mengacu pada context of justification, pada dasarnya menguji teori yangberkaitan dengan masalah penelitian melalui kerangka berpikir yang dirumuskan dalam hipotesis penelitian.
       Hasil penelitian kuantitatif dapat digeneralisasikan.
Macam-macam Penelitian (2)
2.Penelitian kualitatif/naturalistik; yang mengacu pada context of discovery, pada dasarnya mengharapkan penemuan sesuatu yang nantinya dapat diangkat menjadi hipotesis bagi penelitian selanjutnya.
   Hasil penelitian kualitatif tidak dapat digeneralisasikan.
Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif antara lain;
a. survei; yang dapat berupa
    - penelitian korelasional
    - penelitian evaluatif
b. eksperimen; yang dapat berupa
    - uji perbedaan.
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif antara lain;
a. penelitian kasus; seperti penelitian kelas (classroom research) yang sifatnya terbatas
b. kaji tindak (action research)
Kerangka Penelitian Kuantitatif (1)
Judul penelitian
I. Pendahuan
   A. Latar belakang
   B. Identifikasi masalah
   C. Pembatasan masalah
   D. Perumusan masalah
   E. Tujuan umum penelitian
   F. Manfaat penelitian
Kerangka Penelitian Kuantitatif (2)
II. Landasan teori, kerangka berpikir & pengajuan
    hipotesis
    A. Deskripsi teori
    B. Penelitian yang relevan
    C. Kerangka berpikir
    D. Hipotesis penelitian
Kerangka Penelitian Kuantitatif (3)
III. Metode Penelitian
     A. Tujuan khusus penelitian
     B. Waktu & tempat penelitian
     C. Variabel penelitian
     D. Metode penelitian
     E. Teknik pengambilan sampel
     F. Teknik pengumpulan data
    G. Teknik pengolahan data
Kerangka Penelitian Kuantitatif (4)
IV. Hasil Penelitian & Pembahasan
     A. Deskripsi data hasil penelitian
     B. Pengujian persyaratan pengolahan  
         data
     C. Pengujian hipotesis
     D. Interpretasi & pembahasan
Kerangka Penelitian Kuantitatif (5)
V. Kesimpulan, Implikasi & Saran
    A. Kesimpulan
    B. Implikasi
    C. Saran
Daftar pustaka
lampiran
Kerangka Penelitian Kualitatif (1)
Judul penelitian
I. Pendahuan
   A. Latar belakang & Alasan Permasalahan
   B. Perumusan masalah
   C. Tujuan penelitian
   D. Manfaat penelitian
II. Landasan Teori
Kerangka Penelitian Kualitatif (2)
III. Metodologi Penelitian
     A. Pemilihan lokasi, subyek penelitian &
         penjajakan awal
     B. Strategi & teknik penelitian
     C. Pengumpulan & penentuan data
     D. Analisis data
     E. Logika & jadwal
IV. Rencana Pemeriksaan Keabsahan data
     A. Triangulasi
     B. Audit trail
Kerangka Penelitian Kualitatif (3)
V. Hasil Penelitian
    A. Deskripsi data
    B. Analisis & interpretasi data
    C. Klarifikasi & konfirmasi dengan teori
VI. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Lampiran
Masalah Penelitian
A. Judul penelitian
B. Rumusan masalah
C. Landasan teori
D. Kerangka berpikir
E. Hipotesis
F. Metode penelitian
G. Rancangan penelitian
H. Teknik pengambilan sampel
 I. Teknik pengumpulan data.
Judul penelitian & Rumusan masalah
* Judul penelitian; menggambarkan interaksi antar dua variabel atau lebih, baik membedakan (pengaruh) atau menghubungkan (keterkaitan)
* Rumusan masalah;
     - rumusan penelitian biasanya dalam bentuk kalimat   bertanya 
     - menanyakan ada tidaknya perbedaan atau hubungan antara dua variabel atau lebih
     - belum mengarah/belum mengacu teori
     - sebaiknya sama banyak dengan rumusan hipotesis penelitian
Landasan teori
* Dari teori-teori yang ada untuk tiap variabel   dirumuskan sintesis yang merupakan konsep/konstruk dari variabel tersebut. Dari sini disusun kerangka berpikir & hipotesis penelitian.
* Jika variabel penelitian berupa variabel konstruk,  maka untuk menjaring data variabel pada penelitian kuantitatif perlu jelas konsep yang melandasinya. Dari konsep itulah dirumuskan indikator guna menyusun butir-butir pertanyaan dalam instrumen untuk menjaring data yang dimaksud. Oleh karena itu teori harus kuat. 
Kerangka berpikir
* Kerangka berpikir; hasil pemikiran peneliti berdasarkan teori/konsep yangada tentang variabel yang diteliti dan dirumuskan dari masalah penelitian.
* Kerangka berpikir ini;
   - dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan
   - sekurang-kurangnya terdiri dari 3 paragraf
   - biasanya dimulai dengan kata diduga
   - tidak memuat teori lagi
   - mengarah pada rumusan masalah
   - sebaiknya sama banyak dengan rumusan hipotesis
     penelitian
Hipotesis
* Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah penelitian
* Ada dua bentuk hipotesis yaitu
   1. hipotesis penelitian; dirumuskan secara naratif berdasarkan kerangka berpikir penelitian & landasan teori yang telah dipilih
   2. hipotesis statistik; dirumuskan secara matematis dalam bentuk dua kalimat matematika
Hipotesis penelitian
* Dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan
* Tanpa kata diduga
* Sudah mengarah (bagaimana bentuk perbedaan atau hubungan yang dipermasalahkan)
* Banyaknya sesuai dengan kerangka berpikir dan rumusan masalah
Hipotesis statistic
a. H0: hipotesis nol (null hypothesis);
         hypothesis of no difference  (tanda=)
    H1: hipotesis alternatif; lawan H0 (tanda?, > atau <)
Hipotesis statistic
b. Untuk uji perbedaan
    1) frekuensi;
        H0 : ƒ0 = ƒe
        H1 : ƒ0 ?ƒe
    2) mean;
        H0 : µ1 = µ2
        H1 : µ1 > µ2
    3) varians;
        H0 : ?21 = ?22
        H1 : ?21 ? ?22
Hipotesis statistic
c. Untuk uji hubungan
   1) sederhana
       H0 : ?xy = 0
       H1 : ?xy ? 0
   2) multipel
       H0 : ?y.12 = 0
       H1 : ?y.12 > 0
   3) kasual
       H0 : ?ij ? 0,05
       H1 : ?ij > 0,05
Metode penelitian
1. Metode survai;
    - korelasional
    - kontribusi
    - evaluatif
2. Metode eksperimen;
    - perbedaan
    - pengaruh
Rancangan penelitian
1. Satu kelompok, dua kelompok, atau lebih
2. Dengan atau tanpa tes awal,  ada tes akhir
3. Faktorial, blok
4. dll
Teknik pengambilan sampel
1.Populasi ; target, terjangkau
2.Sampel ; syarat representatif
3.Teknik sampling;
   a. sensus
   b. dengan peluang
   c. tanpa peluang
   d. kombinasi b dan c (multi stage random sampling)  
Teknik sampling dengan peluang
1.Simple random sampling
2.Stratified random sampling
3.Cluster random sampling
4.Proposional random sampling
5.area random sampling
Teknik sampling tanpa peluang
1.Purposive
2.Quota
3.Accidential
4.double
Teknik pengumpulan data
1.instrumen;
   a. berbentuk tes; tulisan, lisan, perbuatan
   b. berbentuk nontes; observasi,  wawancara, skala sikap, kuesioner
2.Syarat instrumen;
   - sahih/valid
   - andal/reliable
   - adil/objective
   - berdaya pembeda/discriminating power
   - menyeluruh/comprehensive
   - mudah dan murah untuk dilaksanakan
Teknik pengumpulan data
3.Uji validitas instrumen;
   a. validitas isi (kesesuaian dengan TIK)
   b. validitas konstruk (berdasarkan teori  yang dipakai)
4.Reliabilitas instrumen;
   a. dengan KR-20
   b. dengan KR-21
   c. dengan a cronbach
5.Analisis butir instrumen;
  a. validitas tiap butir
  b. tingkat kesukaran
  c. daya pembeda tiap butir
Analisis data deskriptif
* Analisis data secara deskriptif merupakan pengolahan data hasil penelitian dengan tujuan agar kumpulan dat ini bermakna (meaningful).
* Deskripsi data ini terdiri dari;
   - penyajian data
   - ukuran/tendensi sentral
   - ukuran/tendensi penyebaran
Penyajian data hasil penelitian
1.Dengan tabel atau daftar;
   a. daftar tunggal
   b. daftar kontingensi
   c. daftar distribusi frekuensi
2.Dengan gambar atau diagram;
   a. diagram lingkaran
   b. diagram lambang (piktogram)
   c. diagram peta (kartogram)
Penyajian data hasil penelitian
3.Dengan diagram atau grafik;
   a. diagram batang; - satu, dua, tiga komponen
                                - saru arah, dua arah
   b. diagram baris
   c. diagram pencar
   d. histogram
   e. poligon
   f. ogive
Ukuran sentral (pemusatan)
1. Rerata hitung/arithmetic mean ; merupakan hasil bagi antara jumlah data dengan banyak data
2. Nilai tengah/median ; merupakan nilai tengah data setelah data diurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya. Median tidak selalu salah satu diantara data tersebut
     a. letak median; ukuran ke ½ (n+1)
     b. nilai median;
         - untuk banyak data ganjil; data yang paling tengah 
         - untuk banyak data genap; rerata dua data ditengah
3. Modus ; merupakan data yang paling banyak muncul (dapat  lebih dari satu data)
Ukuran penyebaran
1.rentangan/range ; adalah selisih antara data terbesar dengan terkecil
2.simpangan/deviasi ; adalah selisih data dengan rerata
3.varians ; rerata kuadrat simpangan
4.simpangan baku/standar deviasi ; adalah akar varians. 
Analisis data inferensial
* Data inferensial atau induktif adalah pengolahan data untuk menguji hipotesis yang selanjutnya untuk generalisasi dari sampel ke populasi.
Macam-macam Analisis data inferensial
* Analisis ini terdiri dari ;
   - uji kesamaan/perbedaan
   - uji hubungan/korelasi/keterkaitan
   - uji prediksi/regresi
   - uji persyaratan analisis data
uji kesamaan/perbedaan
1.rerata/mean;
  a. ? diketahui (uji z)
      1) satu kelompok ;  - satu pihak
                                      - dua pihak
      2) dua kelompok (?1 = ?2 );  - satu pihak
                                                    - dua pihak
 
uji kesamaan/perbedaan
b. tidak diketahui (uji t);
      1) satu kelompok;  - satu pihak
                                     - dua pihak
      2) dua kelompok (?1 = ?2 );   - satu pihak
                                                     - dua pihak
      3) tiga kelompok (?1 ? ?2 );   - satu pihak
                                                     - dua pihak
uji kesamaan/perbedaan
   c. uji ANAVA; - satu arah
                       - dua arah
                       - tiga arah 
2.varians (uji homogenitas)
   - dua kelompok (uji F)
   - banyak kelompok (uji Bartlett)
3.frekuensi (uji kecocokan, uji normalitas)
Uji hubungan/korelasi
1. Korelasi product moment pearson (r) ; antara data interval dengan data interval
2.  Korelasi peringkat spearman (p) ; antara data ordinal dengan data ordinal
3.  Korelasi point biserial (rpbi) ;  antara data interval dengan data dikotomi murni
4.  Korelasi biserial (rbi) ;  antara data interval dengan data dikotomi buatan
5. Korelasi tetrachoric (rt) ; antara data dikotomi buatan dengan data dikotomi buatan
6. Korelasi phi ; antara data dikotomi murni dengan data dikotomi murni
7. Korelasi kontingensi ; antara data frekuensi dengan data frekuensi
Uji prediksi/regresi
1.  Regresi linear;
      a. sederhana;
          ? = a + bX
      b. ganda;
          ? = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 +… bkXk.  
2.   Regresi non linear
Uji persyaratan analisis data
1. Uji normalitas data
2. Uji homogenitas data
3. Uji linearitas data
4. Uji signifikansi regresi
Proposal penelitian (1)
Isi Proposal:
* Latar Belakang Masalah
* Identifikasi Masalah
* Batasan Masalah
* Rumusan Masalah
* Tujuan
* Kegunaan Hasil
* Tinjauan Pustaka
* Metode Penelitian
* Jadwal Penelitian
Proposal penelitian (2)
* Latar Belakang Masalah
   Uraian tentang: alasan-alasan penting dan menariknya masalah untuk diteliti dalam jangkauan kemampuan akademik, biaya, tenaga, dan waktu peneliti.
   Dalam bagian ini diuraikan pula kesenjangan kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, teori dengan praktek, rencana dengan pelaksanaan dan kesenjangan lainnya yang ada.
Proposal penelitian (3)
* Identifikasi masalah:
Uraian tentang berbagai masalah yang ditemukan yang relevan dengan  topik penelitian. Masalah yang diuraikan dipilah pilah menjadi masalah yang lebih kecil, dan dipilih yang paling penting untuk diteliti
*  Pembatasan Masalah:
   Uraian tentang alasan-alasan pembatasan masalah agar sesuai dengan kemampuan  peneliti.
Proposal penelitian (4)
* Perumusan Masalah:
   Merupakan pertanyaan yang akan dicari  jawabannya melalui penelitian. Masalah dirumuskan secara spesifik, tidak boleh terlalu luas, terlalu banyak, atau sudah diteliti orang lain. Perumusan masalah dinyatakan dengan kalimat tanya.
Proposal penelitian (5)
* Tujuan Penelitian:
   Uraian yang menunjukkan usaha untuk menemukan  jawaban masalah penelitian.
   Tujuan harus ada hubungannya dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian dinyatakan dengan kalimat deklaratif
*  Kegunaan Penelitian:
   Uraian tentang kegunaan penelitian bagi masyarakat dan pengembangan ilmu
Proposal penelitian (6)
Kajian Pustaka:
* Uraian tentang pembahasan hasil penelitian terdahulu yang relevan. Uraian ini merupakan kajian induktif, bersumber pada hasil penelitian seperti disertasi, tesis, skripsi, jurnal, dan prosiding
* Uraian tentang konsep-konsep teori yang digunakan, dan merupakan kajian deduktif bersumber pada buku-buku teks, ensiklopedi
Proposal penelitian (7)
Metode Penelitian
* Subjek Penelitian: populasi dan sampel, teknik sampling. Untuk penelitian Teknik Elektro, umumnya bagian ini diganti dengan Bahan Penelitian yang menguraikan tentang jenis, karakteristik, dan spesifikasi bahan yang digunakan.
* Teknik Pengumpulan Data
* Teknik Analisis Data
Proposal penelitian (8)
Jadwal Penelitian:
   disusun dalam bentuk matriks, menunjukkan waktu pelaksanaan setiap butir kegiatan penelitian

Mekanisme Pertukaran Gas O2 dan CO2

Bernapas merupakan kegiatan mengambil dan mengeluarkan udara pernapasan melalui paru-paru. Arti yang lebih khusus yaitu pertukaran gas yang terjadi di dalam sel dengan ”lingkungannya”. Pada pernapasan langsung, pengambilan udara pernapasan dilakukan secara langsung oleh permukaan tubuh dan pada pernapasan tidak langsung melalui saluran pernapasan.

Manusia bernapas secara tidak langsung, artinya udara pernapasan tidak berdifusi langsung melalui seluruh permukaan kulit. Selaput tipis tempat berlangsungnya difusi gas tersebut terlindung di bagian dalam tubuh, berupa gelembung paru-paru (alveolus). Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap yaitu pernapasan luar (eksternal) danpernapasandalam(internal)
 .Perhatikan Gambar .

a. Pernapasan Luar (Eksternal)

Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di dalam paru-paru. Oleh karena itu, berlangsung difusi gas dari luar masuk ke dalam aliran darah. Dengan kata lain, pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara dan darah.

Pada pernapasan luar, darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang mengangkut sebagian besar karbon dioksida sebagai ion bikarbonat (HCO3–) dengan persamaan reaksi seperti berikut.

(H+) + ( HCO3–) => H2 CO3

Sisa karbon dioksida berdifusi keluar dari dalam darah dan melakukan reaksi sebagai berikut.

H2CO3 => H2O + CO2

Enzim karbonat anhidrase yang terdapat dalam sel-sel darah merah dapat mempercepat reaksi. Ketika reaksi berlangsung, hemoglobin melepaskan ion - ion hidrogen yang telah diangkut; HHb menjadi Hb. Hb merupakan singkatan dari haemoglobin, yaitu jenis protein dalam sel darah merah. Selanjutnya, hemoglobin mengikat oksigen dan menjadi oksihemoglobin (HbO2).

Hb + O2 => HbO2

Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah secara difusi. Terjadinya difusi O2 dan CO2 ini karena adanya perbedaan tekanan parsial. Tekanan udara luar sebesar 1 atm (760 mmHg), sedangkan tekanan parsial O2 di paru-paru sebesar ± 160 mmHg. Tekanan parsial pada kapiler darah arteri ± 100 mmHg, dan di vena ± 40 mmHg. Hal ini menyebabkan O 2 dari udara berdifusi ke dalam darah.

Sementara itu, tekanan parsial CO2 dalam vena ± 47 mmHg, tekanan parsial CO2 dalam arteri ± 41 mmHg, dan tekanan parsial CO2 dalam alveolus ± 40 mmHg. Adanya perbedaan tekanan parsial tersebut menyebabkan CO2 dapat berdifusi dari darah ke alveolus.

b. Pernapasan Dalam (Internal)

Pada pernapasan dalam (pertukaran gas di dalam jaringan tubuh) darah masuk ke dalam jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh. Reaksinya sebagai berikut.

HbO2 => Hb + O2

Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan jaringan dapat terjadi, karena tekanan oksigen di dalam cairan jaringan lebih rendah dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel secara terus menerus menggunakan oksigen dalam respirasi selular.

Dari proses pernapasan yang terjadi di dalam jaringan menyebabkan terjadinya perbedaan komposisi udara yang masuk dan yang keluar paru-paru.

Perlu diketahui bahwa tekanan parsial O2 pada kapiler darah nadi ± 100 mmHg dan tekanan parsial O2 dalam jaringan tubuh kurang dari 40 mmHg. Sebaliknya tekanan karbon dioksida tinggi, karena karbon dioksida secara terus menerus dihasilkan oleh sel-sel tubuh. Tekanan parsial CO2 dalam jaringan ± 60 mmHg dan dalam kapiler darah ± 41 mmHg. Hal inilah yang menyebabkan O2 dapat berdifusi ke dalam jaringan dan CO2 berdifusi ke luar jaringan.

Dalam keadaan biasa, tubuh kita menghasilkan 200 ml karbon dioksida per hari. Pengangkutan CO2 di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.

1) Sekitar 60–70% CO2 diangkut dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3–) oleh plasma darah, setelah asam karbonat yang terbentuk dalam darah terurai menjadi ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3–).
Ion H+ bersifat racun, oleh sebab itu ion ini segera diikat Hb, sedangkan ion HCO3– meninggalkan eritrosit masuk ke plasma darah. Kedudukan ion HCO3– dalam eritrosit
diganti oleh ion klorit. Persamaan reaksinya sebagai berikut.

H2O + CO2 => H2CO3 => (H+) + (HCO3–)

2) Lebih kurang 25% CO2 diikat oleh hemoglobin membentuk karboksihemoglobin. Secara sederhana, reaksi CO2 dengan Hb ditulis sebagai berikut.

CO2 + Hb => HbCO2

Karboksihemoglobin disebut juga karbominohemoglobin karena bagian dari hemoblogin yang mengikat CO2 adalah gugus asam amino.
Reaksinya sebagai berikut.

CO2 + RNH2 => RNHCOOH

3) Sekitar 6–10% CO2 diangkut plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat (H2CO3).


Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-paru dibebaskan ke udara bebas. Darah yang melewati paru-paru hanya membebaskan 10% CO2. Sisanya sebesar 90% tetap bertahan di dalam darah dalam bentuk ion-ion bikarbonat. Ion-ion bikarbonat dalam darah ini sebagai buffer atau penyangga karena mempunyai peran penting dalam menjaga stabilitas pH darah.

Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar asam karbonat (H2CO3) akan meningkat sehingga akan menyebabkan turunnya kadar alkali darah yang berperan sebagai larutan buffer. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan fisiologis yang disebut asidosis.

Anda dapat lebih memahami proses berlangsungnya pernapasan luar dan pernapasan dalam pada manusia dengan mengamati Gambar 7.4 di bawah ini.

Setelah sampai dalam jaringan, gas O2 dipergunakan untuk respirasi sel, yaitu untuk mengoksidasi zat makanan (glukosa) sehingga dapat dihasilkan energi, gas CO2, dan uap air.






Wendra Priatama: TUGAS MAKALAH BIOLOGI UMUM II “Daur ...

wendrapriatama.blogspot.com/.../tugas-makalah-biolo...Translate this page
Oct 19, 2012 – TUGAS MAKALAH BIOLOGI UMUM II “Daur Ulang (Recycle) ... PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI ... PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI ...

Home: Tugas Workshop MAKALAH mata kuliah BIOLOGI UMUM II

sipoel.unimed.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=1853Translate this page
Tugas Workshop MAKALAH mata kuliah BIOLOGI UMUM II. by NOFERI LUMBAN GAOL 409141067 - Thursday, 24 June 2010, 09:19 AM. <!-- /* Font Definitions ...

Menjelajahi di Biologi Pendidikan - prmob.net - prmob.net logo

id.prmob.net › ... › Akademik penerbitan › MahasiswaTranslate this page
Menjelajahi dalam pendidikan biologi memerlukan presentasi dari makalah akademik yang ... perguruan tinggi dan salah satu yang paling umum adalah menulis esai. ... Menulis esai dimulai dengan pemilihan topik tugas akademis Anda.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. CLICK HERE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger